Beberapa jamur dapat menyebabkan reaksi radang liang telinga. Dua jenis jamur yang paling sering ditemukan pada tempat ini adalah Pityrosporum dan Aspergillus (A. niger, A. flaw's). Jamur Pityrosporum dapat hanya menyebabkan sisik superfisial yang menyerupai ketombe pada kulit kepala, atau dapat menyertai suatu dermatitis seboroika yang meradang, atau dapat menjadi dasar berkembangnya infeksi lain yang lebih berat seperti furunkel atau perubahan ekzematosa. Demikian pula halnya dengan jamur Aspergillus. Jamur ini kadang-kadang didapatkan dan liang telinga tanpa adanya gejala apapun kecuali rasa tersumbat dalam telinga, atau dapat berupa peradangan yang menyerang epitel kanalis atau gendang telinga dan rnenimbulkan gejala-gejala akut. Kadang-kadang dapat pula ditemukan Candida albicans.
Infeksi jamur jauh lebih sering di Amerika Serikat di bagian tenggara dan di daerah tropis. Juga perlu diperhatikan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggunakan istilah "jamur" pada berbagai infeksi telinga luar. Hal ini jelas tidak dapat dipercaya.
Pengobatan kembali berupa pembersihan Jiang telinga dengan kasa ataupun pengisap dan terkadang dengan irigasi ringan yang diikuti pengeringan. Tetes telinga siap beli seperti VoSol (asam asetat-nonakueus 2%), Cresylate (m-kresil asetat) dan Otic Domeboro (asam asetat 2%) bermanfaat pada banyak kasus. Akhir-akhir ini makin banyak dipakai fungisida topikal spesifik seperti preparat yang mengandung nistatin (Mycostatin, Mycolog) dan klotrimazol (Lotrimin) yang tidak hanya tersedia dalam kemasan tetes telinga.
Minggu, 29 April 2012
Penyebab Pusing Non-vestibular
HIPERVENTILASI
Hiperventilasi merupakan salah satu penyebab pusing non-vestibular yang cukup lazim. Gejala-gejala seperti kepala terasa pusing serta parestesia pada ekstremitas bagian distal terjadi pada ventilasi cepat. Daerah sirkumoral khususnya cenderung mengalami parestesia. Keadaan ini seringkali dikaitkan dengan tipe kepribadian histeris.
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah penurunan kadar glukosa darah yang terjadi pada diabetik kimiawi. Sering kali disertai gejala mual dan muntah, namun jarang dengan vertigo yang benar-benar berputar. Pasien mengeluhkan gejala-gejala ketidakstabilan dan pusing berkaitan dengan pengeluaran keringat berlebihan dan kepucatan.
PENYEBAB VASKULAR
Fenomena vaskular apa pun yang dapat mengganggu suplai darah batang otak dan serebelum dapat menimbulkan gejala pusing dan ketidakstabilan. Yang paling umum dan gangguan ini adalah suatu varian migren. Pasien yang mengeluhkan gejala-gejala nyeri kepala migren klasik terkadang dapat pula mengeluh pusing. Fenomena ini disebabkan spasme vertebrobasilaris. Ketidakseimbangan dan ketidakstabilan dengan etiologi yang sama namun berlangsung lebih lama disebabkan oleh insufisiensi arteri vertebrobasilaris. Keadaan ini sering disertai penyakit jantung aterosklerotik dan fenomena emboli. Sistem vertebrobasilaris jarang sekali terkena secara tersendiri; paling umum, arteri karotis biasanya terlibat juga. Untuk dapat menimbulkan gejala pusing, aliran darah vertebrobasilaris harus cukup terganggu, yaitu di bawah 50 persen dan normal.
VERTIGO SERVIKALIS
Peranan vertigo servikalis belum dapat dipastikan. Mula-mula keadaan ini diduga sebagai varian dan insufisiensi vertebrobasilaris. Namnn akhir-akhir ini definisi ini berubah, di mana sensasi posisi sendi leher diduga menghilang pada sebagian pasien, dan hal ini menimbulkan gejala pusing. Bentuk terapi satu-satunya adalah terapi fisik untuk memulihkan kekuatan leher.
Vertigo dengan Dasar Vestibular
Hiperventilasi merupakan salah satu penyebab pusing non-vestibular yang cukup lazim. Gejala-gejala seperti kepala terasa pusing serta parestesia pada ekstremitas bagian distal terjadi pada ventilasi cepat. Daerah sirkumoral khususnya cenderung mengalami parestesia. Keadaan ini seringkali dikaitkan dengan tipe kepribadian histeris.
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah penurunan kadar glukosa darah yang terjadi pada diabetik kimiawi. Sering kali disertai gejala mual dan muntah, namun jarang dengan vertigo yang benar-benar berputar. Pasien mengeluhkan gejala-gejala ketidakstabilan dan pusing berkaitan dengan pengeluaran keringat berlebihan dan kepucatan.
PENYEBAB VASKULAR
Fenomena vaskular apa pun yang dapat mengganggu suplai darah batang otak dan serebelum dapat menimbulkan gejala pusing dan ketidakstabilan. Yang paling umum dan gangguan ini adalah suatu varian migren. Pasien yang mengeluhkan gejala-gejala nyeri kepala migren klasik terkadang dapat pula mengeluh pusing. Fenomena ini disebabkan spasme vertebrobasilaris. Ketidakseimbangan dan ketidakstabilan dengan etiologi yang sama namun berlangsung lebih lama disebabkan oleh insufisiensi arteri vertebrobasilaris. Keadaan ini sering disertai penyakit jantung aterosklerotik dan fenomena emboli. Sistem vertebrobasilaris jarang sekali terkena secara tersendiri; paling umum, arteri karotis biasanya terlibat juga. Untuk dapat menimbulkan gejala pusing, aliran darah vertebrobasilaris harus cukup terganggu, yaitu di bawah 50 persen dan normal.
VERTIGO SERVIKALIS
Peranan vertigo servikalis belum dapat dipastikan. Mula-mula keadaan ini diduga sebagai varian dan insufisiensi vertebrobasilaris. Namnn akhir-akhir ini definisi ini berubah, di mana sensasi posisi sendi leher diduga menghilang pada sebagian pasien, dan hal ini menimbulkan gejala pusing. Bentuk terapi satu-satunya adalah terapi fisik untuk memulihkan kekuatan leher.
Vertigo dengan Dasar Vestibular
Label:
Hiperventilasi
,
Hipoglikemia
,
THT
,
Vertigo servikalis
Sabtu, 28 April 2012
Implan
LATAR BELAKANG
- Implan LNG pertama kali dibuat tahun 1960 - an
- Norplant : Implan bawah kulit generasi I
- Jadena : Implan bawah kulit generasi II
- Implanon : Implan bawah kulit generasi III
- Pengembangan Implan dimulai thn 1966 oleh : “SEGAL& CROXATTO”
- Negara pertama pemasaran Norplant :
- Finlandia thn 1983
GAMBARAN UMUM
- Implan levonorgestrel hanya mengandung hormon progestin, tidak mengandung hormon estrogen.
- Implan JadenaTM terdiri dari dua batang yang lentur dan didalamnya berisi campuran dalam jumlah yang sama dari levonorgestrel dengan elastomer silikon.
- Batang implan dibungkus dengan tabung silikon berdinding tipis dan pada ujung-ujungnya ditutup dengan Silastic (polydimetyl - siloxane) Medical Grade Adhesive. Setiap batang masing-masing panjangnya 43 mm dengan diameter 2,5 mm dan berisi 75 mg levonorgesterel ( gambar 1-1)
MEKANISME KERJA
PRIMER
- Mengentalkan lendir serviks
- Menghambat ovulasi
SKUNDER
- Mengurangi produksi progesteron alami dari ovarium selama fase luteal
- Menekan pertumbuhan endometrium (Hipoplasia)
DOSIS
NORPLANT
- 6 Kapsul silastik “ Polydimethyl Siloxane” : Masing-masing P = 34 mm, L = 24 mm : 36 mg LEVONORGESTREL
JADENA (“JADELLE”)
- 2 Btg Silastik : P = 44 mm, L = 25 mm, masing-masing : 75 mg LEVONORGESTREL
- Efektif untuk 3 tahun
IMPLANON
- IMPLANON
- 1 batang berisi 68 mg ETONOLGESTREL : batangnya: EVA (Ethylene Vynil Acetate)
- P = 40 mm, L = 2 mm
- INDOPLANT
- 2 batang berisi masing-masing : 75 mg LEVONORGESTREL : Batangnya : PLASTIK Policiline Siloxan
- P = 4,4 cm dengan diameter 2,4 mm
- Efektif untuk 3 tahun
KEUNTUNGAN
- K.S sangat efektif ( tidak ada K.S yang 100%)
- Tidak mengganggu hubungan seksual (tapi tidak melindungi dari PMS & AIDS)
- Tidak perlu motivasi setiap hari (spt pil)
- Untuk wanita yang tidak bisa mentolerir estrogen
- Bisa untuk wanita menyusui
- Reversibel, daya guna
- Pemakaian jangka panjang
- Pemberian relatif mudah
- Tidak dipengaruhi ketertiban akseptor (lupa)
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak menekan produksi ASI
- Tidak mengandung Estrogen
- Tidak menimbulkan gangguan saluran cerna
- Kadar HB
KERUGIAN SUSUK KB
- Relatif invasif untuk insersi dan pencabutannya
- Kelainan siklus Haid : pendarahan tidak teratur BIB, Amenorea
- Resiko infeksi & rasa nyeri
- E.S lain : mual, anoreksia, pusing, nyeri kepala, perubahan libido & BB, depresi, Akne
INTERAKSI OBAT
- Obat yang dapat mengurangi efektifitas Implanon :
- Hidantoin, barbiturat, pirimidon, karbazepin & Rifampisin (diduga juga : griseofulvin)
- Interaksi : lebih melalui induksi enzim hati
KONTRA INDIKASI
- Pendarahan vagina dengan penyebab yang tidak jelas
- Kanker payudara atau kanker lain yang ada kaitannya dengan kandungan hormon
- Pendarahan uterus dengan penyebab yang tidak jelas
- Kars. Payudara / Benjolan
- Kars. Genitalia (KC. Kars. Endometrium)
- Pendarahan Uterus Abnormal yang tidak diketahui
Kehamilan / Dugaan
KONDISI KESEHATAN DENGAN TIDAK ADA LARANGAN MEMAKAI IMPLANT
- Hipertensi < 180/110 mmHg
- Pernah K.E
- Riwayat Pre Eklampsia
- Penyakit Sickle Cell
- Merokok
- Operasi (Elektif & Akut)
- Penyakit Trombo embolik
- Penyakit Katup Jantung
EFEK SAMPING
- Menstrual :
- Pendarahan tidak teratur/bercak 70 %
- Amenorea 35 %
- Jarang : Pendarahan banyak
- ( k/ Estrogen k/p D & K)
- Non - Menstrual : Jarang
- BB ( minor) 67 %
- Nyeri Kepala 10 %
- Perubahan Libido 4 %
Gangguan penglihatan
- Gangguan kulit seperti : dermatitis, jerawat, rambut rontok, hirsutism
- Lokal : gatal-gatal, rasa nyeri / sakit / infeksi pada tempat pemasangan
Gangguan thromboemboli, atau tromboflebitis atau ada riwayat kedua penyakit
- Gangguan thromboemboli, atau tromboflebitis atau ada riwayat kedua penyakit
- Penyakit Hati yang akut & tumor hati
- Diketahui atau diduga hamil, pregnancy hepatosis, sedang menyusui
- Hipersensitivitas terhadap Levonorgestrel atau komponen lain dari obat ini
HATI - HATI
- Hamil
- Menyusui < 6 minggu pasca persalinan
- Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
- Sakit Kuning
- Kanker Payudara
- Memakai obat-obatan untuk epilepsi & TBC
- Demam, Nyeri Kepala, Hipertensi & Depresi harus lebih sering di follow up
PEMERIKSAAN / KONSULTASI
- Pemeriksaan fisis/riwayat kesehatan lengkap
- Kontrol secara periodik
- Tekanan darah, Pem. Payudara, abdomen & Organ-organ Pelvik termasuk Pem. Sitologi Serviks, LAB
- Kontrasepsi ini tidak mencegah penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hub. seksual & infeksi HIV(AIDS)
Konsultasi segera pada Dokter, bila ada :
- Nyeri perut hebat yang tiba-tiba
- Ikterus
- Benjolan di payudara
- Keluhan lain yang tidak diketahui penyebabnya
KEHAMILAN & LAKTASI
- Tidak ada efek teratogenik bila ada kehamilan awal (sebaiknya kontrasepsi hormonal segera dihentikan)
- Tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas & kualitas ASI
KEHAMILAN EKTOPIK
- Insiden K.E. pada wanita pemakai kontrasepsi hanya progestagen : lebih tinggi daripada kontrasepsi lain
- Sama dengan wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi
- K/ Implanon efektifitasnya tinggi : diharapkan juga melindungi terhadap K.E.
PERINGATAN & PERHATIAN KHUSUS
- Keganasan : tergantung steroid seks : pada organ genital, payudara atau lever
- Ikterus/Kholestasis (ada pruritus)
- Porfiria, LES, Syndroma kemolitik uremik, herpes, otosklerosis
- Gangguan akut/kronis fungsi hepar
- Kloasma
- DM
- Gangguan penglihatan
- Implan LNG pertama kali dibuat tahun 1960 - an
- Norplant : Implan bawah kulit generasi I
- Jadena : Implan bawah kulit generasi II
- Implanon : Implan bawah kulit generasi III
- Pengembangan Implan dimulai thn 1966 oleh : “SEGAL& CROXATTO”
- Negara pertama pemasaran Norplant :
- Finlandia thn 1983
GAMBARAN UMUM
- Implan levonorgestrel hanya mengandung hormon progestin, tidak mengandung hormon estrogen.
- Implan JadenaTM terdiri dari dua batang yang lentur dan didalamnya berisi campuran dalam jumlah yang sama dari levonorgestrel dengan elastomer silikon.
- Batang implan dibungkus dengan tabung silikon berdinding tipis dan pada ujung-ujungnya ditutup dengan Silastic (polydimetyl - siloxane) Medical Grade Adhesive. Setiap batang masing-masing panjangnya 43 mm dengan diameter 2,5 mm dan berisi 75 mg levonorgesterel ( gambar 1-1)
MEKANISME KERJA
PRIMER
- Mengentalkan lendir serviks
- Menghambat ovulasi
SKUNDER
- Mengurangi produksi progesteron alami dari ovarium selama fase luteal
- Menekan pertumbuhan endometrium (Hipoplasia)
DOSIS
NORPLANT
- 6 Kapsul silastik “ Polydimethyl Siloxane” : Masing-masing P = 34 mm, L = 24 mm : 36 mg LEVONORGESTREL
JADENA (“JADELLE”)
- 2 Btg Silastik : P = 44 mm, L = 25 mm, masing-masing : 75 mg LEVONORGESTREL
- Efektif untuk 3 tahun
IMPLANON
- IMPLANON
- 1 batang berisi 68 mg ETONOLGESTREL : batangnya: EVA (Ethylene Vynil Acetate)
- P = 40 mm, L = 2 mm
- INDOPLANT
- 2 batang berisi masing-masing : 75 mg LEVONORGESTREL : Batangnya : PLASTIK Policiline Siloxan
- P = 4,4 cm dengan diameter 2,4 mm
- Efektif untuk 3 tahun
KEUNTUNGAN
- K.S sangat efektif ( tidak ada K.S yang 100%)
- Tidak mengganggu hubungan seksual (tapi tidak melindungi dari PMS & AIDS)
- Tidak perlu motivasi setiap hari (spt pil)
- Untuk wanita yang tidak bisa mentolerir estrogen
- Bisa untuk wanita menyusui
- Reversibel, daya guna
- Pemakaian jangka panjang
- Pemberian relatif mudah
- Tidak dipengaruhi ketertiban akseptor (lupa)
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak menekan produksi ASI
- Tidak mengandung Estrogen
- Tidak menimbulkan gangguan saluran cerna
- Kadar HB
KERUGIAN SUSUK KB
- Relatif invasif untuk insersi dan pencabutannya
- Kelainan siklus Haid : pendarahan tidak teratur BIB, Amenorea
- Resiko infeksi & rasa nyeri
- E.S lain : mual, anoreksia, pusing, nyeri kepala, perubahan libido & BB, depresi, Akne
INTERAKSI OBAT
- Obat yang dapat mengurangi efektifitas Implanon :
- Hidantoin, barbiturat, pirimidon, karbazepin & Rifampisin (diduga juga : griseofulvin)
- Interaksi : lebih melalui induksi enzim hati
KONTRA INDIKASI
- Pendarahan vagina dengan penyebab yang tidak jelas
- Kanker payudara atau kanker lain yang ada kaitannya dengan kandungan hormon
- Pendarahan uterus dengan penyebab yang tidak jelas
- Kars. Payudara / Benjolan
- Kars. Genitalia (KC. Kars. Endometrium)
- Pendarahan Uterus Abnormal yang tidak diketahui
Kehamilan / Dugaan
KONDISI KESEHATAN DENGAN TIDAK ADA LARANGAN MEMAKAI IMPLANT
- Hipertensi < 180/110 mmHg
- Pernah K.E
- Riwayat Pre Eklampsia
- Penyakit Sickle Cell
- Merokok
- Operasi (Elektif & Akut)
- Penyakit Trombo embolik
- Penyakit Katup Jantung
EFEK SAMPING
- Menstrual :
- Pendarahan tidak teratur/bercak 70 %
- Amenorea 35 %
- Jarang : Pendarahan banyak
- ( k/ Estrogen k/p D & K)
- Non - Menstrual : Jarang
- BB ( minor) 67 %
- Nyeri Kepala 10 %
- Perubahan Libido 4 %
Gangguan penglihatan
- Gangguan kulit seperti : dermatitis, jerawat, rambut rontok, hirsutism
- Lokal : gatal-gatal, rasa nyeri / sakit / infeksi pada tempat pemasangan
Gangguan thromboemboli, atau tromboflebitis atau ada riwayat kedua penyakit
- Gangguan thromboemboli, atau tromboflebitis atau ada riwayat kedua penyakit
- Penyakit Hati yang akut & tumor hati
- Diketahui atau diduga hamil, pregnancy hepatosis, sedang menyusui
- Hipersensitivitas terhadap Levonorgestrel atau komponen lain dari obat ini
HATI - HATI
- Hamil
- Menyusui < 6 minggu pasca persalinan
- Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
- Sakit Kuning
- Kanker Payudara
- Memakai obat-obatan untuk epilepsi & TBC
- Demam, Nyeri Kepala, Hipertensi & Depresi harus lebih sering di follow up
PEMERIKSAAN / KONSULTASI
- Pemeriksaan fisis/riwayat kesehatan lengkap
- Kontrol secara periodik
- Tekanan darah, Pem. Payudara, abdomen & Organ-organ Pelvik termasuk Pem. Sitologi Serviks, LAB
- Kontrasepsi ini tidak mencegah penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hub. seksual & infeksi HIV(AIDS)
Konsultasi segera pada Dokter, bila ada :
- Nyeri perut hebat yang tiba-tiba
- Ikterus
- Benjolan di payudara
- Keluhan lain yang tidak diketahui penyebabnya
KEHAMILAN & LAKTASI
- Tidak ada efek teratogenik bila ada kehamilan awal (sebaiknya kontrasepsi hormonal segera dihentikan)
- Tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas & kualitas ASI
KEHAMILAN EKTOPIK
- Insiden K.E. pada wanita pemakai kontrasepsi hanya progestagen : lebih tinggi daripada kontrasepsi lain
- Sama dengan wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi
- K/ Implanon efektifitasnya tinggi : diharapkan juga melindungi terhadap K.E.
PERINGATAN & PERHATIAN KHUSUS
- Keganasan : tergantung steroid seks : pada organ genital, payudara atau lever
- Ikterus/Kholestasis (ada pruritus)
- Porfiria, LES, Syndroma kemolitik uremik, herpes, otosklerosis
- Gangguan akut/kronis fungsi hepar
- Kloasma
- DM
- Gangguan penglihatan
Hiperprolaktinemia & Penatalaksanaan Mastalgia
Pada pasien dengan hiperprolaktinemia yang memiliki riwayat keluarga penyakit koroner yang timbul awal atau memiliki profil lemak yang tidak normal, pertimbangan harus diberikan terhadap evaluasi dan penatalaksanaan.
Tidak semua pasien dengan hiperprolaktinemia menunjukkan galaktorea. Angka kejadian yang dilaporkan sekitar 33. Perbedaan mungkin bukan sepenuhnya karena kegiatan yang bermacam-macam dengan adanya sekresi susu dari puting yang ditemukan pada pemeriksaan fisik. Tidak ditemukannya galaktore mungkin karena keadaan hipoestrogenemia yang terjadi bersamaan. Penjelasan yang lebih menarik berfokus pada konsep heterogenitas hormon tropik).
Pemeriksaan immunoassay prolaktin tidak dapat membedakan heterogenitas molekul dari prolaktin. Level prolaktin beredar yang tinggi tidak dapat menunjukkan kemampuan interaksi dengan reseptor prolaktin payudara. Pada sisi lain, galaktore dapat ditemukan pada wanita dengan kadar serum prolaktin normal. Fluktuasi episodik dan peningkatan tidur dapat berperan dalam perbedaan klinis ini atau pada kasus ini, prolaktin bioaktif yang dapat timbul walaupun secara imunoreaktif tidak dapat dideteksi. Perlu diingat bahwa pada semua waktu, bioactivitas (galaktorea) dan imunoreaktivitas (hasil immunoassay) dari prolaktin menunjukkan efek kumulatif dari kelompok structural dan molecular varian prolaktin yang ada didalam sirkulasi.
Dalam patofisiologi hipogonadisme laki-laki, hiperprolaktinemia lebih sedikit dan insiden galaktorea lebih jarang. Hiperprolaktinemia pada laki-laki umumnya timbul dengan penurunan libido dan potensi.
Pada galaktore dapat timbul 6 bulan sampai 1 tahun, atau hiperprolaktinemia dapat ditemukan dalam proses penatalaksanaan gangguan menstruasi, infertilitas, atau hirsutisme, dan kemungkinan tumor hipofise harus dikenali. Perlu untuk ditekankan kembali persoalan klinik yang penting disini.
Dengan teknik diagnosis yang ada, tidak ada kesulitan dalam menemukan dan memonitor ukuran dan fungsi tumor hipofise yang mensekresi prolaktin. Dengan beberapa perkecualian, kombinasi peningkatan level basal prolaktin dan pencitraan memberi kepastian dalam diagnosis patologi hipofise. Perhatian utama tetap pada menentukan terapi-medikal, operatif, atau ekspektatif? Pertimbangan yang mempengaruhi penatalaksanaan meliputi:
1. mikroadenomas, jika memproduksi prolaktin saja, jarang berkembang menjadi ukuran makroadenoma. Kebanyakan berkembang secara lambat atau stabil
2. beberapa tumor regresi secara spontan. Terapi medical dengan agonis dopamin mengecilkan tumor dan dapat mencegah pertumbuhan, walaupun eliminasi komplit tumor dengan terapi dopamin agonis tidak dapat terjadi, dan pertumbuhan kembali secara cepat dapat mengikuti penghentian pengobatan.
3. bedah mikro transsphenoidal adalah sebuah prosedur yang sangat aman, tapi terdapat tingkat rekurensi yang tinggi
4. adanya adenoma yang mensekresi prolaktin tidak menunjukkan kontraindikasi terhadap kehamilan atau penggunaan hormone eksogen seperti kontrasepsi oral
Sebagai hasil pertimbangan ini, banyak pasien dapat diamati, selain diobati secara medical, dan jarang diperlukan operasi, dengan atau tanpa reduksi tumor yang dilakukan secara medical.
Terapi galaktore
Galaktore adalah gejala tunggal dari disfungsi hipotalamus yang jika ada pada wanita sehat, tidak memerlukan pengobatan. Tingkat prolaktin periodik, dalam batas normal, memastikan stabilitas proses yang mendasari. Bagaimanapun, beberapa pasien merasakan adanya galaktore secara seksual, kosmetik, dan secara emosional memberatkan. Terapi dengan kontarsepsi oral kombinasi, androgen, danazol, dan progestin telah dilakukan dengan keberhasilan yang minimal. Terapi dopamine agonis adalah terapi pilihan. Jika dengan konsentrasi prolaktin normal dan pencitraan normal, terapi dengan agonis dopamine dapat menghilangkan galaktore.
Kami telah memakai pendekatan konservatif untuk adenoma hipofise yang mensekresi prolaktin, dan merekomendasikan operasi hanya pada tumor yang menunjukkan pertumbuhan yang cepat atau tumor yang sudah besar dan tidak mengecil dengan terapi agonis dopamine Mikroadenoma. Terapi denga agonis dopamine adalah terapi pilihan untuk mencapai fertilitas atau untuk mengurangi ketidaknyamanan pada payudara. Karena kebanyakan mikroadenoma mempunyai penyebab yang jinak, sering resolusi spontan, gangguan fungsi menstruasi diterapi dengan terapi hormonal atau kontrasepsi estrogen-progestin Makroadenoma. Agonis dopamine adalah terapi pilihan, kadang untuk beberapa tahun. Operasi direkomendasikan jika ekstensi suprasellar atau gangguan penglihatan tetap ada setelah terapi agonis dopamine.
Follow- up jangka panjang. Karena tumor ini dapat tumbuh secara lambat, tepatlah kiranya jika tidak terdapat gejala, maka evaluasi pasien dengan mikroadenoma dilakukan setiap tahun selama 2 tahun. Evaluasi meliputi pengukuran level prolaktin dan pencitraan sella tursika. Jika penyebab tidak dapat diobati, evaluasi tahunan dapat dibatasi pada pengukuran level prolaktin. Mikroadenoma yang membesar memerlukan terapi. Pasien dengan mikroadenoma memerlukan periode follow-up awal setelah terapi setiap 6 bulan, dan jika adenoma terlihat secara klinis stabil, level prolaktin harus diukur setiap tahun. Magnetic resonance imaging (MRI) disiapkan untuk situasi yang mengarah pada ekspansi tumor. Jika klinisi dan pasien memerlukan keyakinan mengenai ukuran tumor, interval pencitraan dapat diperpanjang jika tumor stabil, contohnya setiap 1 tahun, 2 tahun, 4 tahun, 8 tahun. Ekspansi tumor dan rekurensi tumor setelah operasi dan radioterapi memerlukan terapi percobaan dengan agonis dopamine. Pasien yang sudah menjalani terapi agonis dopamine selama 2-5 tahun dengan hasil pengurangan ukuran tumor dapat mengurangi pengobatan, dan kemudian menghentikannya, kami menganjurkan pencitraan 1 tahun kemudian. Tentunya, timbulnya kembali tumor memerlukan pengobatan kembali dengan program yang bertahap yang selalu digunakan jika memulai terapi.
Penatalaksanaan mastalgia
Kejadian tidak nyaman pada payudara yang terjadi secara siklik selama periode premenstruasi adalah masalah yang sering terjadi dan kadang-kadang berhubungan dengan displasitic, perubahan histologik yang jinak pada payudara. Tidak ada penyebab yang khusus (walaupun respon ini mungin sekunder dari rangsangan hormon pada fase luteal) ataupun akibat sampingan (seperti peningkatan resiko kanker payudara) telah didapatkan. Sekitar 70% wanita melaporkan ketidaknyamanan pada payudara pada penelitian dan yang mengganggu aktifitas ditemukan pada 10-30% wanita.
Dulu terapi medikal mastalgia meliputi beberapa pilihan. Beberapa terapi masih dipertanyakan. Diuretik memberi sedikit manfaat, terapi dengan hormone tiroid hanya digunakan jika ditemukan hipertiroid. Terapi hormon steroid juga telah dicoba dalam beberapa kombinasi, yang kebanyakan tidak didukung oleh penelitian terkontrol. Dahulu salah satu yang menjadi terapi pilihan dari pengalaman klinik adalah testosteron. Tapi harus berhati-hati terhadap dosis virilisasinya. Sebuah hasil yang baik dengan memulai pada dosis 5 mg methltestosterone pada hari pasien mengalami ketidaknyamanan. Akhir-akhir ini, metode ini telah digantikan oleh beberapa pendekatan baru.
Danazol dengan dosis 100-200mg/hari efektif menghilangkan ketidaknyamanan dan mengurangi nodularitas payudara. Dosis harian dianjurkan selama periode 6 bulan. Pengobatan ini dapat menghasilkan perubahan histologik jangka panjang dengan tambahan pada perbaikan klinis. Dosis dibawah 400mg setiap hari tidak meyakinkan pengghambatan ovulasi, dan metode kontrasepsi efektif diperlukan karena adanya kemungkinan efek teratogenik dari obat ini. Perbaikan yang bermakna telah dicatat dengan vitamin E, 600 unit/hari tokoferol asetat sintetik. Tidak ada efek samping telah ditemukan, dan mekanisme kerjanya tidak diketahui. Bromocriptine (2,5mg/hari, yang dapat diberikan pervaginam jika terdapat efek samping) dan antiestrogen sepertin tamoxifen (10 atau 20 mg setiap hari) juga efektif untuk pengobatan ketidaknyamanan dan penyakit jinak payudara. Pada studi perbandingan, tamoxifen lebih unggul daripada danazol.
Tidak semua pasien dengan hiperprolaktinemia menunjukkan galaktorea. Angka kejadian yang dilaporkan sekitar 33. Perbedaan mungkin bukan sepenuhnya karena kegiatan yang bermacam-macam dengan adanya sekresi susu dari puting yang ditemukan pada pemeriksaan fisik. Tidak ditemukannya galaktore mungkin karena keadaan hipoestrogenemia yang terjadi bersamaan. Penjelasan yang lebih menarik berfokus pada konsep heterogenitas hormon tropik).
Pemeriksaan immunoassay prolaktin tidak dapat membedakan heterogenitas molekul dari prolaktin. Level prolaktin beredar yang tinggi tidak dapat menunjukkan kemampuan interaksi dengan reseptor prolaktin payudara. Pada sisi lain, galaktore dapat ditemukan pada wanita dengan kadar serum prolaktin normal. Fluktuasi episodik dan peningkatan tidur dapat berperan dalam perbedaan klinis ini atau pada kasus ini, prolaktin bioaktif yang dapat timbul walaupun secara imunoreaktif tidak dapat dideteksi. Perlu diingat bahwa pada semua waktu, bioactivitas (galaktorea) dan imunoreaktivitas (hasil immunoassay) dari prolaktin menunjukkan efek kumulatif dari kelompok structural dan molecular varian prolaktin yang ada didalam sirkulasi.
Dalam patofisiologi hipogonadisme laki-laki, hiperprolaktinemia lebih sedikit dan insiden galaktorea lebih jarang. Hiperprolaktinemia pada laki-laki umumnya timbul dengan penurunan libido dan potensi.
Pada galaktore dapat timbul 6 bulan sampai 1 tahun, atau hiperprolaktinemia dapat ditemukan dalam proses penatalaksanaan gangguan menstruasi, infertilitas, atau hirsutisme, dan kemungkinan tumor hipofise harus dikenali. Perlu untuk ditekankan kembali persoalan klinik yang penting disini.
Dengan teknik diagnosis yang ada, tidak ada kesulitan dalam menemukan dan memonitor ukuran dan fungsi tumor hipofise yang mensekresi prolaktin. Dengan beberapa perkecualian, kombinasi peningkatan level basal prolaktin dan pencitraan memberi kepastian dalam diagnosis patologi hipofise. Perhatian utama tetap pada menentukan terapi-medikal, operatif, atau ekspektatif? Pertimbangan yang mempengaruhi penatalaksanaan meliputi:
1. mikroadenomas, jika memproduksi prolaktin saja, jarang berkembang menjadi ukuran makroadenoma. Kebanyakan berkembang secara lambat atau stabil
2. beberapa tumor regresi secara spontan. Terapi medical dengan agonis dopamin mengecilkan tumor dan dapat mencegah pertumbuhan, walaupun eliminasi komplit tumor dengan terapi dopamin agonis tidak dapat terjadi, dan pertumbuhan kembali secara cepat dapat mengikuti penghentian pengobatan.
3. bedah mikro transsphenoidal adalah sebuah prosedur yang sangat aman, tapi terdapat tingkat rekurensi yang tinggi
4. adanya adenoma yang mensekresi prolaktin tidak menunjukkan kontraindikasi terhadap kehamilan atau penggunaan hormone eksogen seperti kontrasepsi oral
Sebagai hasil pertimbangan ini, banyak pasien dapat diamati, selain diobati secara medical, dan jarang diperlukan operasi, dengan atau tanpa reduksi tumor yang dilakukan secara medical.
Terapi galaktore
Galaktore adalah gejala tunggal dari disfungsi hipotalamus yang jika ada pada wanita sehat, tidak memerlukan pengobatan. Tingkat prolaktin periodik, dalam batas normal, memastikan stabilitas proses yang mendasari. Bagaimanapun, beberapa pasien merasakan adanya galaktore secara seksual, kosmetik, dan secara emosional memberatkan. Terapi dengan kontarsepsi oral kombinasi, androgen, danazol, dan progestin telah dilakukan dengan keberhasilan yang minimal. Terapi dopamine agonis adalah terapi pilihan. Jika dengan konsentrasi prolaktin normal dan pencitraan normal, terapi dengan agonis dopamine dapat menghilangkan galaktore.
Kami telah memakai pendekatan konservatif untuk adenoma hipofise yang mensekresi prolaktin, dan merekomendasikan operasi hanya pada tumor yang menunjukkan pertumbuhan yang cepat atau tumor yang sudah besar dan tidak mengecil dengan terapi agonis dopamine Mikroadenoma. Terapi denga agonis dopamine adalah terapi pilihan untuk mencapai fertilitas atau untuk mengurangi ketidaknyamanan pada payudara. Karena kebanyakan mikroadenoma mempunyai penyebab yang jinak, sering resolusi spontan, gangguan fungsi menstruasi diterapi dengan terapi hormonal atau kontrasepsi estrogen-progestin Makroadenoma. Agonis dopamine adalah terapi pilihan, kadang untuk beberapa tahun. Operasi direkomendasikan jika ekstensi suprasellar atau gangguan penglihatan tetap ada setelah terapi agonis dopamine.
Follow- up jangka panjang. Karena tumor ini dapat tumbuh secara lambat, tepatlah kiranya jika tidak terdapat gejala, maka evaluasi pasien dengan mikroadenoma dilakukan setiap tahun selama 2 tahun. Evaluasi meliputi pengukuran level prolaktin dan pencitraan sella tursika. Jika penyebab tidak dapat diobati, evaluasi tahunan dapat dibatasi pada pengukuran level prolaktin. Mikroadenoma yang membesar memerlukan terapi. Pasien dengan mikroadenoma memerlukan periode follow-up awal setelah terapi setiap 6 bulan, dan jika adenoma terlihat secara klinis stabil, level prolaktin harus diukur setiap tahun. Magnetic resonance imaging (MRI) disiapkan untuk situasi yang mengarah pada ekspansi tumor. Jika klinisi dan pasien memerlukan keyakinan mengenai ukuran tumor, interval pencitraan dapat diperpanjang jika tumor stabil, contohnya setiap 1 tahun, 2 tahun, 4 tahun, 8 tahun. Ekspansi tumor dan rekurensi tumor setelah operasi dan radioterapi memerlukan terapi percobaan dengan agonis dopamine. Pasien yang sudah menjalani terapi agonis dopamine selama 2-5 tahun dengan hasil pengurangan ukuran tumor dapat mengurangi pengobatan, dan kemudian menghentikannya, kami menganjurkan pencitraan 1 tahun kemudian. Tentunya, timbulnya kembali tumor memerlukan pengobatan kembali dengan program yang bertahap yang selalu digunakan jika memulai terapi.
Penatalaksanaan mastalgia
Kejadian tidak nyaman pada payudara yang terjadi secara siklik selama periode premenstruasi adalah masalah yang sering terjadi dan kadang-kadang berhubungan dengan displasitic, perubahan histologik yang jinak pada payudara. Tidak ada penyebab yang khusus (walaupun respon ini mungin sekunder dari rangsangan hormon pada fase luteal) ataupun akibat sampingan (seperti peningkatan resiko kanker payudara) telah didapatkan. Sekitar 70% wanita melaporkan ketidaknyamanan pada payudara pada penelitian dan yang mengganggu aktifitas ditemukan pada 10-30% wanita.
Dulu terapi medikal mastalgia meliputi beberapa pilihan. Beberapa terapi masih dipertanyakan. Diuretik memberi sedikit manfaat, terapi dengan hormone tiroid hanya digunakan jika ditemukan hipertiroid. Terapi hormon steroid juga telah dicoba dalam beberapa kombinasi, yang kebanyakan tidak didukung oleh penelitian terkontrol. Dahulu salah satu yang menjadi terapi pilihan dari pengalaman klinik adalah testosteron. Tapi harus berhati-hati terhadap dosis virilisasinya. Sebuah hasil yang baik dengan memulai pada dosis 5 mg methltestosterone pada hari pasien mengalami ketidaknyamanan. Akhir-akhir ini, metode ini telah digantikan oleh beberapa pendekatan baru.
Danazol dengan dosis 100-200mg/hari efektif menghilangkan ketidaknyamanan dan mengurangi nodularitas payudara. Dosis harian dianjurkan selama periode 6 bulan. Pengobatan ini dapat menghasilkan perubahan histologik jangka panjang dengan tambahan pada perbaikan klinis. Dosis dibawah 400mg setiap hari tidak meyakinkan pengghambatan ovulasi, dan metode kontrasepsi efektif diperlukan karena adanya kemungkinan efek teratogenik dari obat ini. Perbaikan yang bermakna telah dicatat dengan vitamin E, 600 unit/hari tokoferol asetat sintetik. Tidak ada efek samping telah ditemukan, dan mekanisme kerjanya tidak diketahui. Bromocriptine (2,5mg/hari, yang dapat diberikan pervaginam jika terdapat efek samping) dan antiestrogen sepertin tamoxifen (10 atau 20 mg setiap hari) juga efektif untuk pengobatan ketidaknyamanan dan penyakit jinak payudara. Pada studi perbandingan, tamoxifen lebih unggul daripada danazol.
Label:
Galaktore
,
Hiperprolaktinemia
,
Mastalgia
Rabu, 25 April 2012
Kenali pola sakit kepala Anda
Apa bentuk atau pola sakit kepala Anda? Sering sakit kepala, Parkinson, cluster sakit kepala, migrain. Pelajari gejalanya kemudian berbicara dengan seorang dokter Anda.
Gejala
- Migrain umum dan gejala sakit kepala
Tidak semua sakit kepala yang sama dan gejala bervariasi. Lihat apa yang Anda maksud. Apakah gejala sakit kepala Anda dari migrain? Belajar tentang apa yang terjadi selama migrain.
Tanda-tanda peringatan
Sakit kepala parah atau darurat?
Belajar tanda-tanda peringatan ini dan kapan harus kepala untuk rumah sakit atau hubungi seorang spesialis sakit kepala.
Tahu apa yang harus dilakukan tentang sakit kepala parah. Periksa gejala-gejala ini 12 sakit kepala darurat dari dokter Anda.
Jenis Sakit Kepala
- Cluster Headaches. Apakah sakit kepala parah menyerang Anda dalam siklus? Anda mungkin memiliki sakit kepala cluster.
- Okular migrain. Okular migrain menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan berlangsung kurang dari satu jam, bersama dengan atau mengikuti migrain. Apakah Anda tahu bahwa migrain dapat ada dengan kondisi lain? Belajar tentang berbagai jenis migren. Melihat siapa mereka dan apa syarat dapat mendapat terkait mereka.
- Sakit kepala sinus. Punya sakit kepala sinus? Mendapatkan beberapa jawaban.
- Tension Headaches
- Hemicrania Continua. Hemicrania continua, atau sakit kepala terus-menerus, adalah jenis langka sakit kepala yang tidak berhenti.
- Sakit kepala kronis
Komplikasi
Telah migran sering menjadi masalah sehari-hari?. Belajar tentang "berubah sakit kepala"-migren yang menjadi ancaman sehari-hari.
Rebound Headaches: Siapa yang mendapat sakit kepala ini sering? Sakit kepala rebound terjadi ketika Anda menyalahgunakan atau berlebihan penghilang rasa sakit. Perempuan yang memiliki migrain dengan Aura gangguan memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.
Gejala
- Migrain umum dan gejala sakit kepala
Tidak semua sakit kepala yang sama dan gejala bervariasi. Lihat apa yang Anda maksud. Apakah gejala sakit kepala Anda dari migrain? Belajar tentang apa yang terjadi selama migrain.
Tanda-tanda peringatan
Sakit kepala parah atau darurat?
Belajar tanda-tanda peringatan ini dan kapan harus kepala untuk rumah sakit atau hubungi seorang spesialis sakit kepala.
Tahu apa yang harus dilakukan tentang sakit kepala parah. Periksa gejala-gejala ini 12 sakit kepala darurat dari dokter Anda.
Jenis Sakit Kepala
- Cluster Headaches. Apakah sakit kepala parah menyerang Anda dalam siklus? Anda mungkin memiliki sakit kepala cluster.
- Okular migrain. Okular migrain menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan berlangsung kurang dari satu jam, bersama dengan atau mengikuti migrain. Apakah Anda tahu bahwa migrain dapat ada dengan kondisi lain? Belajar tentang berbagai jenis migren. Melihat siapa mereka dan apa syarat dapat mendapat terkait mereka.
- Sakit kepala sinus. Punya sakit kepala sinus? Mendapatkan beberapa jawaban.
- Tension Headaches
- Hemicrania Continua. Hemicrania continua, atau sakit kepala terus-menerus, adalah jenis langka sakit kepala yang tidak berhenti.
- Sakit kepala kronis
Komplikasi
Telah migran sering menjadi masalah sehari-hari?. Belajar tentang "berubah sakit kepala"-migren yang menjadi ancaman sehari-hari.
Rebound Headaches: Siapa yang mendapat sakit kepala ini sering? Sakit kepala rebound terjadi ketika Anda menyalahgunakan atau berlebihan penghilang rasa sakit. Perempuan yang memiliki migrain dengan Aura gangguan memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.
Senin, 16 April 2012
Diabetes Gestational pada kehamilan
Gestational diabetes adalah suatu kondisi yang dicirikan oleh kadar gula darah tinggi (glukosa) yang pertama kali diakui selama kehamilan. Kondisi ini terjadi di sekitar 4% dari semua kehamilan.
Apa penyebab Diabetes Gestational pada kehamilan?
Hampir semua wanita memiliki beberapa tingkat glukosa gangguan intoleransi sebagai akibat dari perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Itu berarti bahwa gula darah mereka mungkin lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk memiliki diabetes. Selama bagian kehamilan (trimester ketiga), perubahan hormon ini menempatkan wanita hamil risiko untuk gestational diabetes.
Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon tertentu dibuat di plasenta (organ yang menghubungkan bayi oleh tali pusat untuk rahim) membantu pergeseran nutrisi dari ibu ke janin yang sedang berkembang. Hormon lainnya yang diproduksi oleh plasenta untuk membantu mencegah ibu mengembangkan gula darah rendah. Mereka bekerja dengan menghentikan tindakan insulin.
Selama kehamilan, hormon ini menyebabkan glukosa gangguan progresif intoleransi (tingkat gula darah yang lebih tinggi). Untuk mencoba untuk menurunkan kadar gula darah, tubuh membuat insulin lebih banyak untuk mendapatkan glukosa menjadi sel-sel yang akan digunakan untuk energi.
Biasanya ibu pankreas mampu menghasilkan insulin lebih banyak (sekitar tiga kali jumlah yang normal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah. Jika, bagaimanapun, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengatasi efek hormon meningkat selama kehamilan, kadar gula darah akan meningkat, menghasilkan gestational diabetes.
Apa yang tentu komplikasi Gestational Diabetes?
Diabetes dapat mempengaruhi bayi berkembang selama kehamilan. Di awal kehamilan, diabetes seorang ibu dapat mengakibatkan cacat lahir dan peningkatan laju keguguran. Banyak dari cacat lahir yang terjadi mempengaruhi organ-organ utama seperti otak dan hati.
Selama trimester kedua dan ketiga, seorang ibu diabetes dapat menyebabkan over-nutrition dan kelebihan pertumbuhan bayi. Memiliki bayi besar meningkatkan risiko selama tenaga kerja dan pengiriman. Sebagai contoh, bayi besar sering memerlukan pengiriman Caesar dan jika dia disampaikan vagina, mereka pada peningkatan risiko untuk trauma bahu mereka.
Selain itu, ketika terjadi over-nutrition janin dan hyperinsulinemia hasil, gula darah bayi dapat turun sangat rendah setelah melahirkan, karena itu tidak akan menerima gula darah tinggi dari ibu.
Namun, dengan perawatan yang tepat, Anda dapat memberikan bayi sehat walaupun memiliki diabetes.
Siapakah di risiko untuk Gestational Diabetes?
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko mengembangkan gestational diabetes selama kehamilan:
* Menjadi kelebihan berat badan sebelum menjadi hamil (jika Anda 20% atau lebih di atas berat badan ideal Anda).
* Menjadi anggota risiko tinggi kelompok etnis (Hispanik, hitam, penduduk asli Amerika, atau Asia).
* Memiliki gula dalam urin Anda.
* Gangguan toleransi glukosa atau gangguan glukosa puasa (kadar gula darah tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk diabetes).
* Sejarah keluarga Diabetes (jika orang tua atau saudara kandung mengidap diabetes).
* Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari 9 pound.
* Sebelumnya melahirkan bayi anaknya.
* Mengalami diabetes gestational dengan kehamilan sebelumnya.
* Memiliki terlalu banyak cairan amniotik (suatu kondisi yang disebut polyhydramnios).
Banyak wanita yang mengembangkan gestational diabetes memiliki faktor risiko tidak dikenal.
Apa penyebab Diabetes Gestational pada kehamilan?
Hampir semua wanita memiliki beberapa tingkat glukosa gangguan intoleransi sebagai akibat dari perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Itu berarti bahwa gula darah mereka mungkin lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk memiliki diabetes. Selama bagian kehamilan (trimester ketiga), perubahan hormon ini menempatkan wanita hamil risiko untuk gestational diabetes.
Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon tertentu dibuat di plasenta (organ yang menghubungkan bayi oleh tali pusat untuk rahim) membantu pergeseran nutrisi dari ibu ke janin yang sedang berkembang. Hormon lainnya yang diproduksi oleh plasenta untuk membantu mencegah ibu mengembangkan gula darah rendah. Mereka bekerja dengan menghentikan tindakan insulin.
Selama kehamilan, hormon ini menyebabkan glukosa gangguan progresif intoleransi (tingkat gula darah yang lebih tinggi). Untuk mencoba untuk menurunkan kadar gula darah, tubuh membuat insulin lebih banyak untuk mendapatkan glukosa menjadi sel-sel yang akan digunakan untuk energi.
Biasanya ibu pankreas mampu menghasilkan insulin lebih banyak (sekitar tiga kali jumlah yang normal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah. Jika, bagaimanapun, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengatasi efek hormon meningkat selama kehamilan, kadar gula darah akan meningkat, menghasilkan gestational diabetes.
Apa yang tentu komplikasi Gestational Diabetes?
Diabetes dapat mempengaruhi bayi berkembang selama kehamilan. Di awal kehamilan, diabetes seorang ibu dapat mengakibatkan cacat lahir dan peningkatan laju keguguran. Banyak dari cacat lahir yang terjadi mempengaruhi organ-organ utama seperti otak dan hati.
Selama trimester kedua dan ketiga, seorang ibu diabetes dapat menyebabkan over-nutrition dan kelebihan pertumbuhan bayi. Memiliki bayi besar meningkatkan risiko selama tenaga kerja dan pengiriman. Sebagai contoh, bayi besar sering memerlukan pengiriman Caesar dan jika dia disampaikan vagina, mereka pada peningkatan risiko untuk trauma bahu mereka.
Selain itu, ketika terjadi over-nutrition janin dan hyperinsulinemia hasil, gula darah bayi dapat turun sangat rendah setelah melahirkan, karena itu tidak akan menerima gula darah tinggi dari ibu.
Namun, dengan perawatan yang tepat, Anda dapat memberikan bayi sehat walaupun memiliki diabetes.
Siapakah di risiko untuk Gestational Diabetes?
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko mengembangkan gestational diabetes selama kehamilan:
* Menjadi kelebihan berat badan sebelum menjadi hamil (jika Anda 20% atau lebih di atas berat badan ideal Anda).
* Menjadi anggota risiko tinggi kelompok etnis (Hispanik, hitam, penduduk asli Amerika, atau Asia).
* Memiliki gula dalam urin Anda.
* Gangguan toleransi glukosa atau gangguan glukosa puasa (kadar gula darah tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk diabetes).
* Sejarah keluarga Diabetes (jika orang tua atau saudara kandung mengidap diabetes).
* Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari 9 pound.
* Sebelumnya melahirkan bayi anaknya.
* Mengalami diabetes gestational dengan kehamilan sebelumnya.
* Memiliki terlalu banyak cairan amniotik (suatu kondisi yang disebut polyhydramnios).
Banyak wanita yang mengembangkan gestational diabetes memiliki faktor risiko tidak dikenal.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)