Sabtu, 28 April 2012

Hiperprolaktinemia & Penatalaksanaan Mastalgia

Pada pasien dengan hiperprolaktinemia yang memiliki riwayat keluarga penyakit koroner yang timbul awal atau memiliki profil lemak yang tidak normal, pertimbangan harus diberikan terhadap evaluasi dan penatalaksanaan.

Tidak semua pasien dengan hiperprolaktinemia menunjukkan galaktorea. Angka kejadian yang dilaporkan sekitar 33. Perbedaan mungkin bukan sepenuhnya karena kegiatan yang bermacam-macam dengan adanya sekresi susu dari puting yang ditemukan pada pemeriksaan fisik. Tidak ditemukannya galaktore mungkin karena keadaan hipoestrogenemia yang terjadi bersamaan. Penjelasan yang lebih menarik berfokus pada konsep heterogenitas hormon tropik).

Pemeriksaan immunoassay prolaktin tidak dapat membedakan heterogenitas molekul dari prolaktin. Level prolaktin beredar yang tinggi tidak dapat menunjukkan kemampuan interaksi dengan reseptor prolaktin payudara. Pada sisi lain, galaktore dapat ditemukan pada wanita dengan kadar serum prolaktin normal. Fluktuasi episodik dan peningkatan tidur dapat berperan dalam perbedaan klinis ini atau pada kasus ini, prolaktin bioaktif yang dapat timbul walaupun secara imunoreaktif tidak dapat dideteksi. Perlu diingat bahwa pada semua waktu, bioactivitas (galaktorea) dan imunoreaktivitas (hasil immunoassay) dari prolaktin menunjukkan efek kumulatif dari kelompok structural dan molecular varian prolaktin yang ada didalam sirkulasi.

Dalam patofisiologi hipogonadisme laki-laki, hiperprolaktinemia lebih sedikit dan insiden galaktorea lebih jarang. Hiperprolaktinemia pada laki-laki umumnya timbul dengan penurunan libido dan potensi.

Pada galaktore dapat timbul 6 bulan sampai 1 tahun, atau hiperprolaktinemia dapat ditemukan dalam proses penatalaksanaan gangguan menstruasi, infertilitas, atau hirsutisme, dan kemungkinan tumor hipofise harus dikenali. Perlu untuk ditekankan kembali persoalan klinik yang penting disini.

Dengan teknik diagnosis yang ada, tidak ada kesulitan dalam menemukan dan memonitor ukuran dan fungsi tumor hipofise yang mensekresi prolaktin. Dengan beberapa perkecualian, kombinasi peningkatan level basal prolaktin dan pencitraan memberi kepastian dalam diagnosis patologi hipofise. Perhatian utama tetap pada menentukan terapi-medikal, operatif, atau ekspektatif? Pertimbangan yang mempengaruhi penatalaksanaan meliputi:
1. mikroadenomas, jika memproduksi prolaktin saja, jarang berkembang menjadi ukuran makroadenoma. Kebanyakan berkembang secara lambat atau stabil
2. beberapa tumor regresi secara spontan. Terapi medical dengan agonis dopamin mengecilkan tumor dan dapat mencegah pertumbuhan, walaupun eliminasi komplit tumor dengan terapi dopamin agonis tidak dapat terjadi, dan pertumbuhan kembali secara cepat dapat mengikuti penghentian pengobatan.
3. bedah mikro transsphenoidal adalah sebuah prosedur yang sangat aman, tapi terdapat tingkat rekurensi yang tinggi
4. adanya adenoma yang mensekresi prolaktin tidak menunjukkan kontraindikasi terhadap kehamilan atau penggunaan hormone eksogen seperti kontrasepsi oral
Sebagai hasil pertimbangan ini, banyak pasien dapat diamati, selain diobati secara medical, dan jarang diperlukan operasi, dengan atau tanpa reduksi tumor yang dilakukan secara medical.

Terapi galaktore
Galaktore adalah gejala tunggal dari disfungsi hipotalamus yang jika ada pada wanita sehat, tidak memerlukan pengobatan. Tingkat prolaktin periodik, dalam batas normal, memastikan stabilitas proses yang mendasari. Bagaimanapun, beberapa pasien merasakan adanya galaktore secara seksual, kosmetik, dan secara emosional memberatkan. Terapi dengan kontarsepsi oral kombinasi, androgen, danazol, dan progestin telah dilakukan dengan keberhasilan yang minimal. Terapi dopamine agonis adalah terapi pilihan. Jika dengan konsentrasi prolaktin normal dan pencitraan normal, terapi dengan agonis dopamine dapat menghilangkan galaktore.

Kami telah memakai pendekatan konservatif untuk adenoma hipofise yang mensekresi prolaktin, dan merekomendasikan operasi hanya pada tumor yang menunjukkan pertumbuhan yang cepat atau tumor yang sudah besar dan tidak mengecil dengan terapi agonis dopamine Mikroadenoma. Terapi denga agonis dopamine adalah terapi pilihan untuk mencapai fertilitas atau untuk mengurangi ketidaknyamanan pada payudara. Karena kebanyakan mikroadenoma mempunyai penyebab yang jinak, sering resolusi spontan, gangguan fungsi menstruasi diterapi dengan terapi hormonal atau kontrasepsi estrogen-progestin Makroadenoma. Agonis dopamine adalah terapi pilihan, kadang untuk beberapa tahun. Operasi direkomendasikan jika ekstensi suprasellar atau gangguan penglihatan tetap ada setelah terapi agonis dopamine.

Follow- up jangka panjang. Karena tumor ini dapat tumbuh secara lambat, tepatlah kiranya jika tidak terdapat gejala, maka evaluasi pasien dengan mikroadenoma dilakukan setiap tahun selama 2 tahun. Evaluasi meliputi pengukuran level prolaktin dan pencitraan sella tursika. Jika penyebab tidak dapat diobati, evaluasi tahunan dapat dibatasi pada pengukuran level prolaktin. Mikroadenoma yang membesar memerlukan terapi. Pasien dengan mikroadenoma memerlukan periode follow-up awal setelah terapi setiap 6 bulan, dan jika adenoma terlihat secara klinis stabil, level prolaktin harus diukur setiap tahun. Magnetic resonance imaging (MRI) disiapkan untuk situasi yang mengarah pada ekspansi tumor. Jika klinisi dan pasien memerlukan keyakinan mengenai ukuran tumor, interval pencitraan dapat diperpanjang jika tumor stabil, contohnya setiap 1 tahun, 2 tahun, 4 tahun, 8 tahun. Ekspansi tumor dan rekurensi tumor setelah operasi dan radioterapi memerlukan terapi percobaan dengan agonis dopamine. Pasien yang sudah menjalani terapi agonis dopamine selama 2-5 tahun dengan hasil pengurangan ukuran tumor dapat mengurangi pengobatan, dan kemudian menghentikannya, kami menganjurkan pencitraan 1 tahun kemudian. Tentunya, timbulnya kembali tumor memerlukan pengobatan kembali dengan program yang bertahap yang selalu digunakan jika memulai terapi.

Penatalaksanaan mastalgia

Kejadian tidak nyaman pada payudara yang terjadi secara siklik selama periode premenstruasi adalah masalah yang sering terjadi dan kadang-kadang berhubungan dengan displasitic, perubahan histologik yang jinak pada payudara. Tidak ada penyebab yang khusus (walaupun respon ini mungin sekunder dari rangsangan hormon pada fase luteal) ataupun akibat sampingan (seperti peningkatan resiko kanker payudara) telah didapatkan. Sekitar 70% wanita melaporkan ketidaknyamanan pada payudara pada penelitian dan yang mengganggu aktifitas ditemukan pada 10-30% wanita.

Dulu terapi medikal mastalgia meliputi beberapa pilihan. Beberapa terapi masih dipertanyakan. Diuretik memberi sedikit manfaat, terapi dengan hormone tiroid hanya digunakan jika ditemukan hipertiroid. Terapi hormon steroid juga telah dicoba dalam beberapa kombinasi, yang kebanyakan tidak didukung oleh penelitian terkontrol. Dahulu salah satu yang menjadi terapi pilihan dari pengalaman klinik adalah testosteron. Tapi harus berhati-hati terhadap dosis virilisasinya. Sebuah hasil yang baik dengan memulai pada dosis 5 mg methltestosterone pada hari pasien mengalami ketidaknyamanan. Akhir-akhir ini, metode ini telah digantikan oleh beberapa pendekatan baru.

Danazol dengan dosis 100-200mg/hari efektif menghilangkan ketidaknyamanan dan mengurangi nodularitas payudara. Dosis harian dianjurkan selama periode 6 bulan. Pengobatan ini dapat menghasilkan perubahan histologik jangka panjang dengan tambahan pada perbaikan klinis. Dosis dibawah 400mg setiap hari tidak meyakinkan pengghambatan ovulasi, dan metode kontrasepsi efektif diperlukan karena adanya kemungkinan efek teratogenik dari obat ini. Perbaikan yang bermakna telah dicatat dengan vitamin E, 600 unit/hari tokoferol asetat sintetik. Tidak ada efek samping telah ditemukan, dan mekanisme kerjanya tidak diketahui. Bromocriptine (2,5mg/hari, yang dapat diberikan pervaginam jika terdapat efek samping) dan antiestrogen sepertin tamoxifen (10 atau 20 mg setiap hari) juga efektif untuk pengobatan ketidaknyamanan dan penyakit jinak payudara. Pada studi perbandingan, tamoxifen lebih unggul daripada danazol.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar